Pembicaraan tentang keseimbangan hidup sudah dibahas oleh berbagai negara. Salah satu negara yang fokus akan pencapaiannya adalah Finlandia dan negara-neraga di Eropa. Bahkan di negara tersebut pekerja tidak kalah lagi diberatkan pada jam kerja. Sudah banyak perusahaan yang menawarkan jam kerja fleksibel. Kondisi tersebut menjadi peluang untuk pekerja dalam melakukan pemaksimalan penyelesaian pekerjaan.
Tindakan itu dimaksutkan sebagai bentuk mewujudkan keseimbangan hidup pekerja. Sebenarnya apa yang ingin didapatkan dari keseimbangan tersebut? Penelitian mengungkapkan bahwa penambahan jam lembur membuat pekerja cenderung mengalami tingkat stres lebih tinggi. Sedangkan stres menjadi pintu dari berbagai penyakit. Konsep ini yang kemudian membuat negara maju mulai memikirkan tentang pentingnya keseimbangan karir.
Bahkan banyak sumber yang mengungkap bahwa pekerja di era sekarang lebih suka dengan sistem fleksibel. Mungkin di Indonesia belum bisa melakukan sistem kebebas itu. Namun, setidaknya disini pekerja mendapat jam kerja yang jelas. Bahkan jatah cuti bisa dibilang sesuai dengan kebutuhan. Ketika dibandingkan dengan Jepang tentu berbeda. Jepang sendiri negara yang terkenal akan kematian mendadak saat bekerja.
Hal ini dikarenakan oleh efek kelelahan. Belum lagi sistem kerja di Jepang cukup ketat. Dimana lembur sudah menjadi tradisi. Bahkan saking sakleknya karyawan biasanya melakukan pengabdian pada satu perusahaan. Jadi, sejak muda sampai pensiun hanya pada satu perusahaan. Jepang tidak sendirian karena masih terdapat negara maju dengan jam kerja di luar rasional. Jadi, sebisa mungkin keseimbangan tetap diberikan pada pekerja.